Minggu, 21 September 2008

First time I saw my son, I knew I was in love
Because he was the gift I got from somewhere up above
O wow, o yes, o joy, so joy right here in my arms
He looks at me, I can see he's showing all his charms
Can't remember what I do before I saw his face
But now he's here and I can feel his amazing grace

Watching him play, somehow reminds me of myself
Once upon a different time when I was someone else
O me, o my, I feel so high every single day
O yes, o lay, my lord yea yea watching my son play
First time he'd walk detours I step in to a chance
I took his hand and then we start it likes dance
The first dance was so fine that I never will forget
He held my hand so tightly that I had start dancing yet

My love, my boy, my son, my joy always keep your glow
And know that love will be with you wherever you may go
And if something should fall apart somewhere down the line
Just tell me all about it and I will make it fine

I'd travel many roads before but somehow they were wrong
And sometime we find that life is just a simple song
Even the saddest songs ever human face
I will always keep my son in love's magic place

lagu lisa ono berjudul my boy ini gue banget....sering dengerin lagu ini menjelang ultah jeremy yang pertama secara di tv juga ada iklan susu ibu menyusui yang pake lagu ini, hiks hiks jadi nostalgila lebih dari setahun belakangan.....waktu hamil...mulai beli-beli keperluan bayi di itc ambasador...udah ngambil cuti tapi jeremy ga nongol-nongol...waktu siap-siapin barang buat berangkat ke RS...merasakan "nikmatnya" diinduksi...merasakan bayi 3,5 kg panjang 53cm itu keluar dari rahimku dengan suara tangis yang luar biasa kenceng...merasakan amazing-nya inisiasi menyusui dini...merasakan pendarahan yang bikin kepalaku seharian itu kaya ditimpa bata 50kg...merasakan badan yang rasanya kaya bolong dimana2...merasakan senangnya boleh pulang setelah 4 hari di RS...merasakan belajar mengurus jeremy sendiri...belajar menyusui yang baru lancar 1,5 bulan kemudian...melihat pertumbuhan jeremy dari hari-ke hari, bulan ke bulan, sampai akhirnya usianya menginjak satu taun...ahhhh...bersyukur jeremy tumbuh jadi anak sehat, ceria, & kuat...disayang banyak orang (ini kami rasakan jadi berkat yang luar biasa juga untuk jeremy)
masih panjang perjalanan untuk saya & didi belajar lagi menjadi orang tua yang lebih baik, kurikulum belajar jadi ortu kayanya kok ga abis-abis, setiap hari ada aja hal baru yang kami pelajari...
selamat ulang taun ya nak, selamat ulang taun juga papa...


Sabtu, 13 September 2008

om tante....jeremy mo ultah loh


baru tadi pagi kepikiran bikin undangan ultah jeremy yang pertama minggu depan. pengennya bikin undangan yang seru pake foto jeremy trus dicetak ukuran 3 R, tapi binun milih-milih foto yang mana yang mau dipake. anak ini kan mirip emaknya narsis abis, ada kamera langsung gaya, jadi koleksi fotonya ada segambreng. daripada puyeng mendingan pajang aja satu foto jeremy dari baru lahir sampe umur 11 bulan, sekalian bisa jadi cerita kan betapa berubah-ubahnya muka jeremy sampe umur setahun ini hehehe
setelah kasih instruksi ini-itu...itu-ini, akhirnya papanya jeremy bisa menyelesaikan undangan ini hanya dalam waktu kurang dari 2 jam (termasuk waktu buat milih2 fotonya)...hasilnya ga mengecewakan kan.....
persiapan lainnya masih banyak, dari rencana cuma ngundang beberapa gelintir orang membengkak jadi beberapa gelontor orang :)
rencana goodie bag buat temen2 jeremy beli beberapa makanan kecil tapi kok susah banget cari makanan sehat, nemu cuma susu uht hehehe akhirnya hari ini memutuskan penghuni goodie bag lainnya mo bikinan sendiri.
doakan lancar yaaaa....udah keringetan juga nih harus bikin kue ultah, makanan buat tamu & isi goodie bag. tapi pastinya niat yang baik ada jalannya, buktinya belum mulai berjuang aja udah ada yang nawarin bantuan (makasih ya budhe inyoi, bunda cimot & tante mia)
ayo semangat...
bongkar-bongkar buku resep
browsing resep yang belom punya
browsing permainan untuk ultah anak 1 tahun (ini kok yang kayanya paling susyah yah)
susun daftar belanjaan
uji coba resep di dapur

Jumat, 29 Agustus 2008



Hanna, kamu menang MKH!

Subyek email yang masuk dari “non drama” itu sempat membuatku bengong sejenak, apa lagi sih ini? Untung belom sampe di delete langsung keingetan MKH singkatan dari Mamaku Koki Handal, trus pengirimnya pasti mom Depe, moderator milis mpasi rumahan yang kalo ga salah kerja di divisi non drama di Indosiar.

Assikkkkk…ternyata mama Jeremy menang tantangan MKH bulan Agustus dengan resep berbahan utama KELAPA.

Awalnya, tantangan dari mama koki hanya dibaca sekilas setiap saya buka milis mpasi rumahan. Jangankan ikutan tantangan, kasi saran ke ibu-ibu di milis soal menu makanan anaknya aja seringkali ga pede kok. Apalagi baca komentar ibu-ibu hebat di milis bilang resep dari bahan kelapa susah, ya bikin saya langsung mikirnya yang ribet-ribet. Jeremy selama ini juga belum pernah diperkenalkan sama santan dan kelapa.

Menjelang hari terakhir deadline pengiriman resep belum satupun peserta yang masuk. Moderator makin semangat ngingetin kami untuk berani terima tantangan mama koki. Iseng-iseng mikirin makanan apa yang terbuat dari kelapa yang saya kenal, kok yang saya ingat cuma bothok.

Akhirnya sore itu yang seharusnya saya berkutat dengan berita menjelang deadline (maklum saya bekerja di koran ekonomi yang deadlinenya sangat tidak manusiawi huehehe) malah asik menyusun resep bothok teri medan (buat bayi kayanya ga mungkin pake teri jengki deh).

Besoknya pas banget weekend jadi skalian bisa nyobain resep. Malamnya juga udah pesen-pesen bahan ke asisten. Ternyata teri medan segar yang saya pesan sedang kosong, hanya ada teri yang sudah dikeringkan yang pastinya mengandung garam. Untung inget manfaatin isi kulkas yang kebetulan ada persediaan salmon. Mulailah proses memasaknya. Ga susah sama sekali & cepet, paling ribet justru proses packagingnya yang harus dibungkus daun pisang, padahal porsinya mungil-mungil. Untung asisten saya tangannya lebih lihai daripada saya karena udah biasa bikin pepes.

Hasil akhirnya memuaskan. Saya juga baru tahu keunggulan resep ini rasa amis salmon hilang sama sekali. Rasanya juga enak, dihidangkan dengan nasi tim hangat & sayur kukus…eehhhmmmmm yummy..apalagi Jeremy doyan banget, dimakan sampe piringnya licin huehehehe….ga takut lagi deh bermanuver di dapur..terimakasih mama koki & milis mpasi rumahan

sekalian deh saya share resep Bothok Salmon yah:

Untuk Bayi mulai 10 Bulan

Bahan:

30 gr salmon, cacah

1/8 butir kelapa muda parut

Unsalted butter

1 butir telor (kalo di bawah setahun pake kuningnya aja)

Lengkuas, potong kecil

Daun salam

Daun pisang

Bumbu halus:

2 siung bawang merah

1 siung bawang putih

Cara membuat:

Tumis bumbu halus dengan unsalted butter hingga harum. Campur bumbu halus dengan parutan kelapa, salmon cacah, dan telor. Siapkan daun pisang yang diberi 1 lembar daun salam dan sepotong lengkuas kecil, timpa dengan adonan satu sendok makan. Bungkus dan semat dengan lidi.

Kukus kira-kira 20 menit dengan api sedang.



Jumat, 22 Agustus 2008

nostalgia masa kecil

Pagi-pagi abis nyuapin jeremy iseng buka internet, seperti biasa prioritas utama baca milis sehat & afb. Ada salah satu postingan SP yang menarik, soal permainan luar ruang yang semakin kehilangan pamornya buat anak-anak masa kini. Ehmmm menarik untuk dibaca sambil nostalgia mengingat masa kecil saya dulu.

Kalo menurut saya nih, permainan luar ruang kaya gobag sodor, petak umpet, layang-layang bukan kehilangan pamor bagi anak. Saya yakin 1000% mereka bakal lebih tertarik dengan permainan ini dibandingkan mantengin video games, robot-robotan atau komik sehari-hari. Tapi apa daya, itu yang tersedia sekarang. Orang tua maunya instant, ga ada waktu menemani mereka dibelilah mainan pengganti. Mirisnya, area bermain untuk anak yang aman sudah semakin hilang. Sosialisasi dengan teman-teman seumuran juga terbatas.

Waktu kecil saya hanya mempunyai sedikit sekali mainan pabrik, tapi masa-masa itu sangat menyenangkan. Saya hampir ingat detil apa saja kegiatan masa kecil di solo padahal sudah lewat dari 20 tahun silam.

Sebagai anak bontot dari 10 bersaudara ya jelas banyak yang menemani saya main. Belum lagi tetangga saya yang seabreg banyaknya. Kami biasa bermain di halaman tetangga yang luas. Bermain apa saja yang menyenangkan, bahkan kadang sampai larut malam.

Pernah saya pulang kena marah bapak gara-gara mendengar suara tawa saya yang terbahak-bahak padahal lokasi bermain cukup jauh dari rumah. “bocah wedok kok ngguyu cekakakan.” (artikan sendiri ya hehehe) Gara-garanya, waktu bermain petak umpet saya berusaha keras bersembunyi sampai akhirnya tercebur di pembuangan sampah besar yang digali tetangga. Maklum sudah larut malam, sangat gelap. Galiannya cukup dalam sampai saya yang memang berukuran mini ini agak kesulitan keluar. Teman-teman tertawa, saya juga ikutan tertawa.

Kejadian lucu lainnya: lari pagi janjian sama tetangga. Saya dan kakak bertugas membangunkan tetangga yang jempolnya diikat benang dan dijulurkan di luar jendela. Kami bergerak berdasarkan insting, tanpa jam weker. Merasa sudah mendekati subuh kami bangunkan tetangga dan siap berolah raga, biasanya rutenya sampai ke lapangan Manahan (yang sekarang sudah berubah total dari masa kecil saya dulu). Ternyata oh ternyata, jam baru menunjukkan pukul 3 dini hari. Alhasil kami disuruh pulang oleh petugas ronda huahahaha…

Banyak lagi permainan yang lain: main pandai (aduh apa ya namanya) sampai kepala saya luka terkena lemparan batu. Permainan favorit saya: masak-memasak. Dulu saya dibelikan alat masak-memasak lengkap dari grabah dari sekaten dan tidak tanggung-tanggung, saya masak beneran dengan alat itu. Setelah itu kami makan bersama.

Saya dan kakak-kakak pernah mendirikan kelompok perampok, namanya hwacincho (wah ga tau spelling benernya kaya apa, apalagi artinya). Menggunakan kostum ninja dari sarung kami maling jambu di kebon tetangga yang memang pelit luar biasa. Jambu terkumpul banyak di sarung tapi terinjak oleh salah satu anggota kelompok, jatuhlah jambu-jambu itu dengan suara gaduh.

Atau membuat padepokan ala brama kumbara dengan guru pendekar igun (kakak saya nomor 8) yang mempunyai pusaka sebuah keris kecil bernama kyai seblak mingkem. Weleh saya merasa bener-bener sakti kaya mantili. Berlari di tembok yang kecil, naik dan turun dari tembok yang cukup tinggi itu dengan bambu. Saya heran dimana orang tua saya waktu itu, coba Jeremy yang melakukan itu saya akan ngeri luar biasa hahahaha

Kami punya rumah pohon, dibuat dari sebilah papan di pohon jambu air kami yang besar. Kakak saya menaruh lemari kanggurunya di rumah pohon kami untuk bekal makanan. (kayanya ini karena kami kebanyakan baca lima sekawan). Tak jarang kami tidur siang di pohon jambu yang terayun-ayun oleh angin.

Saya pernah merasakan asiknya mempunyai hewan piaraan. Saya belajar banyak untuk bertanggung jawab memelihara burung jalak bernama leo. Burung yang dibeli sangat murah di pasar burung itu dipelihara sejak sangat kecil. Setiap sebelum berangkat sekolah, igun menyuapinya dengan katul yang diencerkan dengan air. Bergantian kami mengganti minumnya dan membersihkan kandang. Kalo siang karena saya pulang paling cepat saya yang bertugas membelikan sepotong papaya di tetangga untuk leo. Kalo sore saya bermain, leo selalu ikut. Bangga sekali rasanya jalan dengan leo bertengger di pundak saya. Suatu sore ketika hampir sebagian besar anggota keluarga kami menghabiskan waktu ngobrol di teras sambil menunggu leo pulang, yang waktu itu masih bertengger di pohon mangga dekat rumah, dia ditembak oleh tetangga saya. Burung kecil itu terkapar mati, kami menangis. Tetangga saya meminta maaf bahkan akan mengganti dengan burung lain, tapi kami hanya ingin leo. Beberapa hari kemudian bapak menggantinya dengan tiga burung jalak yang kami namakan lea, lei dan lia (ini nama ponakan kami yang baru lahir waktu itu), tapi tidak lama kemudian mati satu per satu.

Sudah ah nostalgianya, mata saya sudah berkaca-kaca, dan lagi kalo diceritakan tidak akan ada habisnya.

Untuk Jeremy sayang, maaf kalau kamu mungkin tidak mengalami masa kecil seindah yang dialami mama dulu. Ga takut kotor, ga takut celaka, kreatif menciptakan mainan sendiri. Ruang gerakmu di kota besar ini sangat terbatas. Semua kok rasanya serba bahaya. Mama menulis ini semua supaya ingat kamu mempunyai hak bermain dan tumbuh kembang secara maksimal, dan itu tidak akan berhasil dengan segala sesuatu yang instant.




Senin, 23 Juni 2008

ketika jagoan kecilku sakit


mendekati ulang bulan ke 9 jeremy demam tinggi. walaupun udah belajar banyak dari smart parents & dokter di milis sehat nomor satu kalo anak sakit orang tua ga boleh panik tapi tetep aja pusing. jagoan cilikku ini sejak lahir belom pernah sakit loh bahkan batuk pilek sekalipun. seingatku cuma sekali demam tapi tidak terlalu tinggi dan sembuh dalam waktu dua hari. jadi wajar dong kalo sekarang baru kejadian paniknya luar biasa.

rabu, 18 juni

sore jeremy mulai anget. tengah malam kebangun & rewel, ternyata badannya bertambah panas. ingat nasehat dokter wati: jangan andalkan perabaan tangan. siapkan thermometer, ukur suhu mencapai 39 der. masih mau minum asi & tidur lagi. ah paling demam biasa, besok juga sembuh!

kamis, 19 juni

pagi panas badan sudah turun. sepanjang siang berdasarkan laporan asisten suhu badan tidak tinggi, tetep lincah & mau mainan, mau makan banyak terutama buah & sayur. malam harinya suhu badan naik lagi, tapi sayangnya thermometer rusak ga tau kenapa manteng terus di angka 38. mulai panik karena suhu badan sepertinya lebih tinggi dibanding malam sebelumnya (padahal udah tau kalo tidak bisa andalkan perabaan tangan & tingginya suhu tubuh tidak menggambarkan parahnya penyakit). ditawarin minum asi ga mau. coba dibuatkan pisang & jeruk manis jeremy makan lahap. sempet mikir: sukur deh panasnya cuma karena laper hehehe. jam 3 jeremy rewel lagi & tetep ga mau minum asi. didi mulai panik & kami mulai buka-buka web sehat lagi, akhirnya kami putuskan meminumkan paracetamol tapi langsung dimuntahkan lagi. setelah muntah mau minum asi trus tidur.

Jumat, 20 Juni

Pagi sarapan oatmeal, brokoli & ayam giling baru 2 sendok jeremy muntah lagi. menu makan diganti jadi buah lumayan lahap. agak siang makan bubur beras merah, tempe, kaldu ayam, brokoli, kembang kol. makan lahap sampe tandas. hehehe udah mulai sembuh nih. mandi berendam air anget untuk menurunkan suhunya, jeremy suka banget. siang asisten lapor sepanjang siang tidur mulu tapi badan ga panas & tetep mau makan. budhe-budhenya seharian telp, mulai marah-marah kenapa jeremy belum dibawa ke dokter. mengandalkan ilmu di milis sehat aku jelasin kalo panas belom 72 jam ga perlu dibawa ke dokter, cukup diobservasi di rumah. umumnya demam tuh ga bahaya, cuma bagian dari upaya tubuh memerangi infeksi virus. bukannya jadi tenang malah tambah diomelin, terutama bundanya di cibubur langsung ngomel: kamu nih apa-apa milis, apa-apa milis, jangan sembarangan deh, ntar kalo telat gimana. wah jadi deg-degan apalagi malamnya demam tinggi, masih ga punya thermometer jadi ga tau suhunya. jeremy diminumin paracetamol lagi untung kali ini ga muntah. rasanya pengen nangis ngeliat jeremy lemes. sepanjang malam rewel & ga mau minum asi. tengah malam buka-buka web sehat sambil browsing artikel soal demam, memperkuat keyakinan kalo tindakan kami udah bener. mulai bertanya-tanya ini mau numbuh gigi, campak, roseola atau demam berdarah.

sabtu, 21 Juni (tepat jeremy 9 bulan)

daftar ke markas sehat tapi ternyata udah penuh (hiks). ditanya keperluannya ke markas sehat aku bilang mau imunisasi cacar disarankan hari minggu aja. akhirnya ngaku deh kalo ke markas sehat sekalian mau periksa jeremy udah demam 3 hari. langsung diingetin kalo orang tua ga boleh panik, observasi terus apalagi belum sampe 72 jam. “ditunggu aja bu bentar lagi juga ketauan penyebab demamnya, apa pilek, batuk atau lainnya”. Iya juga sih tapi lama-lama kan tambah deg-degan. malamnya masih panas tinggi tapi udah ga terlalu rewel, cuma masih tetep lemes.

minggu, 22 Juni

pagi-pagi muka jeremy mulai totol-totol merah & demam turun. apa ini ya namanya roseola? ke markas sehat, dokter membenarkan jeremy kena roseola. ga bahaya, infeksi virus yang memang ga ada obatnya, cukup home treatment ajah. jeremy tetep boleh imunisasi campak. siangnya rash menyebar ke badan & tangan tapi badan udah sama sekali ga demam.

hari ini muka & badan jeremy masih totol-totol, masih lemes, tapi kalo urusan makan tetep doyan hehehe. bersyukur banget kenal milis sehat & milis afb, mengajariku jadi orang tua yang rational use of medicine. kebayang kalo ga kenal milis ini, begitu jeremy demam pasti langsung panik bawa ke dokter. kalo dapet dokter yang ga rud ya pasti jadinya aneh-aneh, dikasi resep macem-macem yang biasanya ada antibiotiknya. malah yang lebih parah ada ibu-ibu yang anaknya ke roseola disuruh dokternya berkali-kali test darah, duh kasian kan anaknya, bisa trauma & terpapar infeksi dari tusukan jarum suntik. tapi sekarang ilmuku masih minim banget, harus tambah rajin belajar lagi supaya jadi dokter yang baik untuk jeremy. bukankah dokter terbaik untuk anak adalah orang tuanya sendiri karena kita yang mendampingi mereka 24 jam, tau bagaimana pola perilaku mereka. jadi yuk ibu-ibu bapak-bapak jangan malas memperdalam ilmunya apalagi untuk anak kita. kalo mau belajar lebih banyak bagus banget baca bukunya bunda wati judulnya : q & a smart parents for healthy children atau gabung ke milis sehat & milis afb. banyak banget manfaatnya loh, bukan cuma buat anaknya tapi ortunya jadi lebih sadar hidup sehat & jadi konsumen kesehatan yang kritis.




Rabu, 26 Maret 2008

selamat jadi sarjana asix, nak!



akhirnya jeremy kecilku lulus lulus asi eksklusif….berkat dukungan dari keluarga & smart parents dari milis asi for baby & milis sehat memberikan asi-x bagi ibu bekerja bukan hal mustahil. memang bukan hal gampang, tapi ternyata bisa kalo didasari niatan yang kuat. tulisan ini menjadi kado untuk kelulusan jeremy. saat dia besar nanti dia akan tau betapa ibunya berusaha memberikan yang terbaik untuknya: ASI!

masih ingat kan nak begitu kamu lahir tanpa dimandikan masih dengan muka berlemak suster irene langsung membaringkanmu di perut mama. walaupun mama udah pernah baca tentang inisiasi menyusui dini tapi sama sekali tidak terbayang prosesnya akan seperti itu. ajaib waktu mulut mungilmu perlahan mulai menghisap, walaupun cuma sebentar karena akhirnya kamu tertidur kelelahan tapi selamanya moment itu tak terlupakan

empat hari di rs carolus kamu tidur di box kecil di samping tempat tidur mama, kadang kita berdua juga berdempetan di ranjang rumah sakit yang kecil, tapi kamu sangat nyaman saat mama memelukmu. sekarang baru mama tau pentingnya rooming in bagi bayi & ibu. terus belajar menyusu & menyusui. seterampil apapun suster penjaga bayi, si kecil juga pastinya lebih nyaman bersama mamanya sendiri. hari ketiga dokter bilang kadar bilirubinmu tinggi, jadi harus disinar selama 18 jam. obat lainnya? asi..asi..dan asi..semalaman kamu disinar di tempat tidur mama. karena ga kuat ikut disinar, mama tidur di sofa sebelah tempat tidur tapi setiap jamnya bangun untuk menyusui kamu. untung ada papa yang terus menemani kita saat itu. besoknya kadar bilirubinmu kembali normal jadi diizinkan pulang…yippee..

pulang dari rumah sakit, common problems ibu menyusui seperti lecet, bengkak, demam mulai muncul. sayang mama telat ikutan milis asi for baby jadi waktu itu kebingungan & ga tahu bahwa itu masalah yang biasa. untung ada klinik laktasi di rs carolus yang membantu mama. bengkak & demam hilang tapi lecet masih tetap ada sampai 1,5 bulan menyusui. tak jarang sambil menyusui kamu mama menangis, sakit sekali. sekali lagi, kita beruntung dikelilingi orang-orang yang terus memberikan dukungan: papa, eyang uti, bunda & budhe-budhe yang terus kasih semangat mama menyusui kamu. kata-kata paling sakti dari papamu kalo mama sudah putus asa menyusui : “ga usah dipaksakan, kalo ga kuat kita beli susu tambahan aja.” langsung mama semangat lagi menyusui kamu, ga rela jagoan mama minum susu formula

masih ingat kan nak, waktu mama akhirnya harus kembali bekerja. beberapa hari pertama kamu ga mau minum asi perah yang mama siapkan. berbagai cara dicoba mulai dari sendok, cangkir medela, softcup medela, sampai pipet kamu ga pernah mau. akhirnya terpaksa pakai dot, puji Tuhan sampai hari ini kamu ga pernah bingung puting (nipple confusion)

beberapa hari bekerja mama langsung mendapat penugasan ke surabaya selama dua hari. stok asip tidak mencukupi. malam harinya karena acara sudah selesai mama minta untuk pulang lebih dulu, walaupun cuaca sangat jelek. tapi untungnya mama pulang karena sampai di rumah stok asi hanya tinggal 2 botol. kembali mendapat penugasan ke singapura menjelang hari kelulusanmu sebagai sarjana asi (ini gelar yang diberikan ibu-ibu milis asi for baby untuk anaknya yang sudah lulus asix) disusul tugas ke aceh membuat mama panik, stok asi benar-benar krisis. akhirnya papa mendapatkan 300ml asi donor di bekasi.(thx 2 mba diah)

akhirnya 21 maret kamu lulus asi eksklusif…
puas, bangga, bersyukur campur aduk. perjuangan memerah asi di sela-sela kesibukan bekerja tidak sia-sia. hasilnya? sampai umur 6 bulan ini kamu sekalipun belum pernah minum obat. orang disekitarmu pingpong virus flu kamu tetap sehat. semoga mama bisa memberimu asi sampai jeremy sendiri yang bilang sudah ga mau lagi menyusu dari mama…

seringkali ditanya apa asinya cukup, apalagi kan dedenya cowok? Aduh dedenya gendut ya, minum susunya apa? hah asi aja, berarti asinya cocok ya? apa gizi asi cukup, ga perlu tambahan susu formula yang ada kandungan AA, DHA, dsb?
aduh hari gene akses informasi kan sangat mudah. coba aja ketik di google kata kunci ‘asi’, atau ‘kandungan asi’ banyaaaakkkk banget info tentang ini. supaya lebih banyak belajar soal asi, ikutan milis asi for baby & milis sejat, smart parents di milis itu pasti siap membantu kalo ada kesulitan. lagian pede dong, Tuhan memberikan kita asi pasti cukup & jelas cocok untuk anak. tanpa kita kutak-katik kandungan asi mengikuti pertumbuhan anak. walaupun asi saya lagi seret karena beberapa kali telat memerah saya berusaha tetap pede asi saya akan cukup untuk jeremy. ingat..breastfeeding is about the mind game!

di sela acara perah-memerah asi sering dapet komentar: lo mau punya anak berapa han, ribet bener.
apa bener ribet? selama enam bulan asi eksklusif adalah masa-masa paling praktis. mau pergi? tinggal bawa badan aja. jeremy nangis minta makan tinggal sodorin kelar deh, ga perlu bawa termos, botol susu, dsb. suhunya jelas sesuai dengan kebutuhan anak, ga pernah terlalu panas atau terlalu dingin. porsi juga sesuai kebutuhan anak, praktis kan?oke kalo pada ngotot asi itu ribet ya saya tinggal balikin pertanyaannya: mau punya anak kok ga mau ribet…hwehehehe

selain asi membuat anak lebih imun, yang tak tergantikan adalah bonding yang kuat antara ibu & bayinya. saat menyusui jeremy otomatis saya memeluknya. mata kami saling bertatapan *halah bahasanya*, kadang tangan mungilnya sambil meraba wajah saya, percaya deh lelah saya seharian bekerja seketika hilang. saya juga akan sangat merindukan saat-saat seperti ini jika nanti jeremy sudah tidak lagi menyusu.

mau tau kegemaran baru saya sejak menyusui? jalan-jalan ke carefour sengaja lewat di deretan susu formula, harganya yang nonjok bikin saya senyam-senyum sendiri. jadi tambah satu lagi keuntungan asi: ekonomis!!!

hanya 1 dari 1000 ibu yang tidak menyusui bayinya karena sakit. tapi karena minimnya pengetahuan (atau males ribet seperti yang sudah dibahas di atas) hanya 14% ibu memberikan susu eksklusif untuk anaknya. harga susu formula boleh meroket, tapi selama ibu memberikan asi untuk anaknya dijamin tidak akan ada kasus gizi buruk. jadi tunggu apa lagi, penuhlah hak bayi, susuilah mereka...
While breastfeeding may not seem the right choice for every parent, it is the best choice for every baby

Selasa, 18 Maret 2008

gubrakkkk...



duuuhhhhhh...copot deh jantung gue!!!!
si kecil jeremy pagi-pagi buta udah nyungsep di antara tempat tidur, meja tv & meja rias--->rada susah dibayangkan, maklum deh rumah tipe 4 L (lu lagi...lu lagi) jadi semua perabotan harus berdempetan :)
ceritanya,
masih pagi-pagi buta. lagi enak-enak mimpi tiba-tiba denger suara gubraaakkkkkkk kenceng banget disusul suara tangis jeremy...aku langsung loncat bangun. didi yang lagi bikin jus di dapur juga langsung lari nyamperin jeremy sambil teriak-teriak panik
duuuuhhhh panik banget rasanya...cuma keliatan kaki kecil jeremy melambai-lambai...khihihi kalo dipikir-pikir posisi jatuhnya rada kartun, coba ini kejadian di tv pasti ngakak deh ngeliatnya

begitu diangkat didi, jeremy langsung aku peluk. ditawarin mimik susu ga mau. akhirnya malah berhenti nangis sambil ngomel-ngomel "mamamamammmmm....heweeeeheweeee...mamamamammmm"

"lho abis jatuh kok malah bisa ngomong ya han?" kata didi heran.
"heh...tau tuh kok bisa gitu," kataku ga kalah bingung.
mungkin ga tega ngeliat muka mama papanya panik & prihatin, jeremy berhenti ngomel & senyum manis banget...mmpppffffff....lega deh...
sepagian tadi sebelum akhirnya harus berangkat kerja aku gendong kemanapun jeremy mau. rasanya itu juga ga menebus kelalaian kami sampai akhirnya dia jatuh. nyesel kenapa ga dari kemarin bongkar tempat tidur, padahal udah direncanakan dari mulai dia bisa tengkurep tiga bulan lalu.
tadi cerita kejadian ini sama teman kantor. dia bilang itu lumrah, malah kalo belum 7 kali jatuh dari tempat tidur belum bakal berhenti...jadi gw harus jantungan 6 kali lagi? ga banget deh...
kejadian pekan lalu waktu aku jatuh akrobat di lantai yang licin aja rasanya ga sesakit ngeliat jeremy jatuh...padahal jangan ditanya rasanya, apalagi malunya khikhihihi...

 
Designed by Lena